Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Ini Analis Saham Bahas Melemahnya Permintaan Alat Berat

Industri alat berat masih mengalami tekanan akibat harga komoditas produk tambang seperti batu bara yang masih anjlok
Permintaan alat berat turun/casece.com
Permintaan alat berat turun/casece.com

Bisnis.com, JAKARTA- Industri alat berat masih mengalami tekanan akibat harga komoditas produk tambang seperti batu bara yang masih anjlok.

Selain itu, sektor infrastruktur yang menjadi andalan industri alat berat saat ini, juga masih belum memberikan dampak yang signifikan terhadap industri alat berat.

Ketua Himpunan Alat Berat Indonesia (Hanabi) menyatakan penyerapan alat berat dari proyek pemerintah belum terasa, meskipun ada percepatan pada proyek infrastruktur menjelang Lebaran.

Hal tersebut dapat dilihat dari produksi alat berat yang belum menunjukkan peningkatan.

Tercatat pencapaian produksi kuartal 1/2016 hanya sebesar 619 unit atau 50% dari kuartal 1/2015.

Selain itu, data Kementrian PUPR memperkirakan bahwa kebutuhan alat berat pada 2016 hanya sebesar 10,502 unit atau naik tipis dari tahun lalu yang sebesar 10,229 unit.

Kinerja emiten alat berat pada kuartal 2 diprediksi akan stagnan atau sedikit menurun dari kuartal sebelumnya.

Adapun alat berat yang paling dibutuhkan untuk kebutuhan infrastruktur adalah bulldozer, ekskavator dan mesin pemadat jalan.

“Emiten yang paling akan terkena dampaknya dari lemahnya permintaan alat berat antara lain HEXA, INTA dan UNTR,” tulis HP Financials dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (27/6/2016).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper