Bisnis.com, JAKARTA- Secara tidak terduga ternyata hasil perhitungan suara referendum Inggris di Uni Eropa memenangkan Brexit.
Telegraph pada pk. 07.30 atau pk. 13.30 WIB menyebutkan yang menginginkan Inggris tetap di Uni Eropa sebesar 48,1%, dan yang keluar UE 51,9%.
Pada pk. 14.20 WIB, indeks harga saham gabungan melemah 111,52 poin atau 2,29% ke 4.762,79.
“Brexit pasti ada pengaruh,’ kata Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri saat dihubungi Bisnis hari ini, Jumat (24/6/2016).
Hal itu dikemukakannya, karena sejumlah pihak meyakini referendum Brexit tidak akan mempengaruhi Indonesia.
Mengingat hubungan dagang Indonesia dengan Inggris tidak sebesar dengan China atau Amerika Serikat.
“Pengaruh tidak langung dan tidak terlalu signiikan harusnya. Namun sentimen itu pengaruh ke kita,” kata Hans Kwee.
Apalagi, ujarnya, fundamental ekonomi akan berubah akibat Brexit.
“Fundamental ekonomi Inggris dan Eropa akan sama-sama melemah. Karena akan ada pengenaan biaya masuk, dan pembatasan transaksi. Kedua negara melambat,” ujarntya.
Keterlambatan ekonomi Eropa diyakini akan berimbas pada ekonomi AS dan China, yang menjadi mitra utama dagang Indonesia.
Pada akhirnya Indonesia terkena imbas Brexit.