Bisnis.com, JAKARTA – Harga tembaga kontrak September 2016 melanjutkan pergerakan positifnya pada perdagangan hari ini, Kamis (23/6/2016), menuju ke penguatan di hari kelima.
Harga komoditas logam tersebut bergerak naik 0,14% atau 0,30 poin ke US$213,90 per pound pada pukul 14.04 WIB, setelah dibuka dengan penguatan 0,19% di posisi 214, level tertinggi dalam lebih dari dua minggu.
Penguatan harga tembaga didukung oleh melemahnya pergerakan dolar AS di tengah ketidakpastian hasil referendum Brexit. Pelemahan dolar AS dapat mengangkat daya beli konsumen untuk membayar dalam mata uang lainnya.
Dolar AS melemah di saat para investor mencermati indikasi yang diberikan Ketua Dewan Gubernur Janet Yellen pada Selasa bahwa perekonomian AS belum pulih secepat yang diharapkan. Hal ini mendorong spekulasi bahwa tingkat suku bunga saat ini akan dipertahankan lebih lama.
“Kekhawatiran tentang Brexit dan penaikan suku bunga The Fed telah mereda, dan sebagai hasilnya kita sedang melihat melambungnya pasar ekuitas dan komoditas industri pada sesi perdagangan akhir-akhir ini,” kata David Meger, direktur perdagangan logam High Ridge Futures, seperti dikutip dari Bloomberg. “Di atas itu, kita telah menyaksikan pelemahan dolar yang menambah support terhadap penguatan komoditas industri seperti tembaga."
Indeks dolar AS yang memantau pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama melemah 0,25% atau 0,238 poin ke level 93,478 pada pukul 14.05 WIB setelah dibuka negatif di posisi 93,538.
Pada perdagangan Rabu (22/6/2016), harga tembaga ditutup dengan penguatan 0,85% atau 1,80 poin ke posisi 213,60.
Pergerakan tembaga di Comex Commodity Exchange untuk kontrak September 2016:
Tanggal | Level | Perubahan |
23/6/2016 (Pk. 14.04 WIB) | 213,90 | +0,14% |
22/6/2016 | 213,60 | +0,85% |
21/6/2016 | 211,80 | +1,00% |
20/6/2016 | 209,30 | +2,05% |
17/6/2016 | 205,10 | +0,15% |
Sumber: Bloomberg