Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDEKS BEI 15 JUNI: Melemah 0,53% di Akhir Sesi I, IHSG Masih Terseret Sentimen Global

Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah di akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (14/6/2016).
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat dari kaca mata karyawan saat di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Selasa (18/8). / Bisnis Abdullah Azzam
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat dari kaca mata karyawan saat di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Selasa (18/8). / Bisnis Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah di akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (14/6/2016).

IHSG ditutup melemah 25,43 poin atau 0,53% ke level 4.796,16 di akhir sesi I perdagangan hari ini. Sepanjang hari, IHSG bergerak di kisaran 4.789,09-4.814,40.

Indeks bertengger di zona merah siang ini setelah di awal pembukaan IHSG melemah sebesar 0,21% atau 10,36 poin ke 4.811,23.

Dari 528 saham yang diperdagangkan, sebanyak 119 saham menguat, 127 saham melemah dan 283 saham stagnan. Adapun, saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) menjadi penekan utama IHSG hari ini dilihat dari sisi kapitalisasi pasar, yakni hingga 17,38%.

Adapun, dari 9 sektor, sebanyak 5 sektor turun, dan 4 sektor naik. Sektor konsumer jadi sektor dan penurunan tertajam, diikuti oleh sektor industri dasar dan infrastruktur.

Tim Riset Sinarmas Sekuritas memperkirakan indeks akan bergerak pada rentang 4774-4850. "IHSG diprediksi akan bergerak mixed," paparnya dalam riset.

Kekhawatiran pasar terhadap keterbatasan kebijaksanaan moneter di negara-negara maju setelah surat utang negara Jerman yang yield-nya memasuki area negatif mengikuti JGB atau surat utang negara Jepang.

Volatilitas pasar global juga bertambah besar menanti hasil referendum BREXIT pekan depan.

Pasar juga lagi mencermati keputusan Bank Indonesia (BI) yang akan dirilis besok terhadap tingkat bunga acuan yang diperkirakan lebih cenderung dovish.

Saham-saham properti dan juga ASII akan diuntungkan apabila adanya ekpektasi rate turun. 

Adapun siang ini, BPS mengumumkan neraca perdagangan Indonesia per Mei 2016 membukukan surplus sekitar US$375,6 juta, dipicu surplus sektor nonmigas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper