Bisnis.com, TOKYO – Bursa Asia melanjutkan pelemahannya selama lima hari berturut-turut menyusul menguat prospek Inggris Raya keluar dari Uni Eropa dan ditolaknya saham domestik China di indeks MSCI.
Indeks MSCI Asia Pacific melemah 0,4% ke angka 126,09 pada pukul 09.12 waktu Tokyo. Indeks acuan itu sudah terkoreksi 4,4% dalam empat hari terakhir, setelah poling terbaru warga Inggris Raya sebelum referendum Brexit menunjukkan bahwa mereka lebih memilih untuk keluar dari Uni Eropa daripada tetap bertahan.
Selain itu, penambah tekanan untuk indeks tersebut ialah ditolaknya saham domestik China untuk bergabung di indeks milik MSCI Inc. Pihak MSCI mengatakan China masih memerlukan sejumlah perbaikan dalam aksesibilitas pasar saham kelas A.
James Audiss, Senior Investment Advisor Shaw & Partners, mengatakan keputusan MSCI itu mengecewakan dan sentimen risiko menjadi tersebar luas.
Selain itu, “kekhawatiran menyelimuti pasar dengan adanya kecemasan soal Brexit dan komentar dari bank sentral AS dalam waktu waktu dekat. Pasar akan lebih volatil,” ujarnya seperti dikutip Bloomberg, Rabu (15/6/2016).
Indeks Topix Jepang turun 0,5%, mendekati level penutupan terendah sejak 12 Februari. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,2%, NZX50 Selandia Baru melemah 0,1%, dan ASX 200 Australia terkoreksi 0,6%.