Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Meski Menyusut, Momentum Kenaikan WTI Dan Brent Masih Bertahan

Penguatan harga minyak mentah terpantau menyusut pada awal perdagangan hari ini, Selasa (7/6/2016), namun dengan pergerakan yang masih stabil di level atasnya.
Pertambangan minyak di lepas pantai/Antara
Pertambangan minyak di lepas pantai/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan harga minyak mentah terpantau menyusut pada awal perdagangan hari ini, Selasa (7/6/2016), namun dengan pergerakan yang masih stabil di level atasnya.

Harga minyak WTI kontrak Juli melemah sebesar 0,32% atau 0,16 poin ke US$49,53 per barel pada pukul 11.04 WIB meski dibuka dengan kenaikan tipis sebesar 0,04% di level US$49,71 per barel.

Pada saat yang sama, patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Agustus juga melemah 0,34% atau 0,17 poin ke US$50,38 per barel, setelah dibuka dengan penurunan sebesar 0,18% ke posisi 50,46.

Seperti dilansir Reuters hari ini, minyak Brent bergerak melemah pada awal perdagangan hari ini setelah membukukan kenaikan tertingginya dalam tujuh bulan sebelumnya. Namun momentum pasar tampaknya masih kuat akibat pelemahan dolar AS, pengoperasian kembali kilang Prancis, serangan infrastruktur minyak di Nigeria, serta penurunan stok minyak mentah AS.  

“Dengan pergerakan Brent yang tetap di atas US$50, minyak mengalami momentum kenaikan dengan pengoperasian kembali kilang Prancis yang sebelumnya ditutup karena aksi mogok serangan pipa di Nigeria,” jelas Kaname Gokon dari pialang Okato Shoji di Tokyo.

Produksi minyak mentah Bonny Light di Nigeria turun sekitar 170.000 barel per hari (bph) menyusul serangan tersebut baru-baru ini, menurut suatu sumber. Pergerakan minyak juga mendapat dukungan dari pelemahan dolar AS setelah Ketua Dewan Gubernur Janet Yellen menyatakan akan adanya penaikan suku bunga tanpa memaparkan lebih lanjut terkait saatnya.

Sementara, stok minyak mentah komersial AS cenderung jatuh sebesar 3,5 juta barel minggu lalu, pelemahan mingguan ketiga berturut-turut, berdasarkan survey pendahuluan Reuters menjelang rilis data resmi oleh American Petroleum Institute.

Pada perdagangan kemarin, minyak WTI untuk pengiriman Juli ditutup menguat 2,2% atau US$1,07 ke level US$49,69 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, minyak patokan global, Brent, menguat 91 sen atau 1,8% ke level US$50,55 per barel di ICE Futures Europe exchange, London. Ini merupakan level penutupan tertinggi sejak 9 Oktober 2015.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper