Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menembus Rp13.375 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) pada hari ini, Selasa (7/6/2016).
Data yang diterbitkan BI pada pagi ini menempatkan Jisdor pada Rp13.375 per dolar AS, terapresiasi sebesar 0,76% atau 103 poin dari posisi Rp13.478 per dolar AS pada Senin (6/6/2016).
Dalam risetnya hari ini, Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta memprediksi ruang penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi masih terbuka lebar seiring dolar AS yang terus tertekan.
“Akan tetapi konfirmasi indikator pertumbuhan yang membaik masih ditunggu. Volatilitas rupiah belum akan hilang sepenuhnya menjelang FOMC meeting walaupun peluang kenaikan FFR target di Juni 2016 sudah turun hingga 4% dari 30%,” paparnya.
Pada sisi lain, Janet Yellen memang masih yakin bahwa perekonomian AS akan terus membaik sehingga kenaikan FFR target harus dilakukan meski tidak menyebutkan kapan akan dilakukan, berbeda dengan apa yang disampaikan akhir bulan lalu.
“Itu menambah tekanan terhadap dolar AS yang sudah turun signifikan pasca buruknya data serapan tenaga kerja AS minggu lalu.”
Nilai tukar rupiah pagi ini dibuka dengan kenaikan tipis sebesar 0,07% ke posisi 13.361 dan terpantau bergerak menguat sebesar 0,19% atau 26 poin ke 13.344 per dolar AS pada pukul 10.10 WIB di pasar spot.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
7 Juni | 13.375 |
6 Juni | 13.478 |
3 Juni | 13.612 |
2 Juni | 13.695 |
1 Juni | 13.671 |
Sumber: Bank Indonesia