Bisnis.com, JAKARTA- Laporan Global Retail Development Index (GRDI) 2016 menunjukkan peringkat Indonesia meningkat dari posisi ke-12 tahun lalu menjadi posisi ke-5 tahun ini.
Meskipun nilai penjualan ritel mengalami penurunan tipis 0,6% dari US$326 miliar menjadi US$ 324 miliar.
Sementara itu, ditengah perlambatan pertumbuhan ekonominya, China (penjualan ritel naik 7,6% menjadi US$ 3,05 triliun) tahun ini kembali menempati posisi pertama pasar ritel global yang paling menarik.
Disusul India yang juga memperbaiki peringkatnya menjadi posisi kedua (penjualan naik 9,0% menjadi US$1,01 triliun) dari posisi ke-15 tahun lalu.
HP Analytics mengemukakan jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan populasi mencapai sekitar 256 juta jiwa, meningkatnya pertumbuhan kelas menengah, penetrasi internet yang meningkat serta pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil, menjadi faktor penting yang menarik investor.
Selain itu, tambahnya, upaya pemerintah untuk membuka peluang lebih besar dengan membuka daftar negatif investasi (DNI) termasuk bagi sektor e-commerce dan ritel, akan semakin menarik investasi asing.
“Di sisi lain, hal ini akan semakin meningkatkan kompetisi bagi emiten ritel diantaranya LPPF, MAPI, MPPA, RALS, HERO, AMRT dan MIDI,” tulis HP Analytics dalam risetnya yang diterime hari ini, Selasa (7/6/2016).