Bisnis.com, JAKARTA- Sejauh ini proses konstruksi proyek 35.000 MW baru mencapai 11%.
Namun PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) optimistis bahwa proyek tersebut bisa diselesaikan tepat waktu pada akhir 2019 hingga tahap commercial operating date/sertifikat layak operasi (COD/SLO).
Media mengungkapkan perkembangan proyek 35 ribu MW yang terdiri dari lima bagian yakni tahap perencanaan realisasinya 8.660 MW (24%), tahap pengadaan 10.254 MW (29%), tahap power purchase agreement (PPA) realisasinya 12.478 MW (15%), tahap konstruksi 4.005 MW (11%), serta tahap COD/SLO dengan realisasi 170 MW (1%).
“Berdasarkan informasi tersebut, realisasi proyek 35 ribu MW hingga saat ini memang belum signifikan, mengingat seluruh proyek diharapkan dapat selesai pada 2019,” tulis HP Analytics dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (30/5/2016).
Namun untuk mewujudkan proyek pembangkit 35 ribu MW memang membutuhkan banyak proses, kerja sama dari seluruh pihak terkait serta dana yang tidak sedikit.
Kebutuhan investasi untuk pembangkit mencapai Rp707,7 triliun, untuk transmisi dan gardu induk Rp205,2 triliun sedangkan untuk jaringan distribusi sebesar Rp88,27 triliun atau seluruhnya senilai lebih dari Rp1.000 triliun.