Bisnis.com, JAKARTA – Ketika ada sinyal fenomena perebutan dana atau crowding out dalam pasar dalam negeri, pemerintah siap memperbesar porsi valuta asing (valas) hingga 30% dari total bruto penerbitan SBN Rp556 triliun.
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Robert Pakpahan mengakui kondisi ini berubah dari target yang ada sebelumnya sekitar 24%-25%. Namun, perbesaran porsi valas masih sejalan dengan strategi pembiayaan 2016.
“Porsi valas kan kita enggak ngambil dari domestic market. Ini fleksibilitas yang ada di pemerintah dalam rangka memastikan juga enggak ada berebutan sampai crowding out,” ujarnya ketika ditemui di sela-sela rangkaian sidang tahunan ke-41 Ilamic Development Bank, Selasa (17/5/2016).
Dia melanjutkan valas yang akan diambil yakni dolar Amerika Serikat (AS). Dengan demikian, ada kemungkinan diterbitkannya kembali global bond setelah lewat pre-funding yang dilakukan Desember 2015 pemerintah telah menerbitkan US$3,5 miliar.
Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih menilai penerbitan kembali global bond memang sebaiknya dilakukan untuk menyokong cadangan devisa dalam jangka pendek-menengah. Apalagi, bulan depan diperkirakan ada kenaikan permintaan dolar AS seiring adanya repatriasi aset.