Bisnis.com, JAKARTA— Harga surat utang negara (SUN) pada perdagangan Selasa (17/5/2016) diprediksi bergerak terbatas menjelang pelaksanaan rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia pekan ini.
Analis fixed income PT MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan pelaku pasar akan mencermati agenda tersebut lantaran berkaitan dengan kebijakan moneter yang akan disampaikan oleh Bank Indonesia sebagai respon atas data pertumbuhan ekonomi di kuartal I/2016 yang dibawah perkiraan.
Selain itu, hari ini Bank Indonesia akan menyampaikan statistik utang luar negeri (ULN) periode Maret 2016. Hari ini juga, pemerintah berencana untuk mengadakan lelang penjualan Surat Berharga Syariah Negara dengan target penerbitan senilai Rp4 triliun.
Sedangkan dari pasar surat utang global, imbal hasil surat utang global cenderung mengalami kenaikan akibat koreksi harga yang terjadi di tengah kenaikan harga minyak dunia serta kenaikan harga yang terjadi di pasar saham. Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup naik pada level 1,749%dari posisi penutupan sebelumnya dilevel 1,71%. Adapun imbal hasil dari Surat Utang Jerman (Bund) ditutup pada level 0,146% mengalami kenaikan dari level penutupan sebelumnya di angka 0,12%.
Secara teknikal harga SUN masih berada pada tren penurunan meskipun mulai terlihat sinyal pembalikan arah, mengindikasikan meredanya tekanan jual serta peluang terjadinya kenaikan harga. Dengan kondisi tersebut maka kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN dengan melakukan strategi trading jangka pendek di tengah kondisi pasar SUN yang masih bergerak berfluktuasi.
“Kami masih merekomendasikan beli di saat harga mengalami penurunan (BUY on Weakness) terhadap beberapa seri SUN dengan tenor panjang seperti FR0064, FR0071, FR0058, FR0068 dan FR0067 bagi investor dengan horizon investasi jangka panjang seperti asuransi jiwa maupun dana pensiun,” katanya dalam riset yang diterima, Selasa (17/5/2016).