Bisnis.com, JAKARTA – Semakin berkembangnya jenis dan struktur sukuk dinilai sebagai suatu kemajuan pembiayaan syariah.
Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan pengembangan berbagai macam struktur sukuk saat ini masih terus berlanjut. Di awal munculnya sukuk, hanya ada tiga jenis yakni ijara, musharaka, dan mudaraba.
Dalam sebuah seminar yang menjadi bagian dalam rangkaian sidang tahunan ke-41 Islamic Development Bank, Selasa (17/5/2016), dia menyebut berbagai jenis struktur sukuk telah dikembangkan, beberapa diantaranya yakni sukuk murabaha, sukuk salam, sukuk wakala.
Dan tipe lain dari jenis sukuk seperti sukuk hybrid, sukuk exchangeable, sukuk green, sukuk perpetual.
“Intinya sukuk ini sudah cukup maju untuk bisa mengakomodir berbagai macam struktur, tapi tujuannya satu supaya issuers dari suku lebih mudah terutama dikaitkan dengan project financing,” katanya.
Bambang mengatakan Indonesia merupakan penerbit sukuk terbesar di dunia. Per 10 Mei 2016, total penerbitan sukuk negara telah mencapai Rp503 triliun atau sekitar US$38 miliar. Dengan total outstanding sekitar Rp380 triliun atau sekitar US$29 miliar. Total outstanding itu berkontribusi sekitar 15% dari total SBN.
Selain itu, lanjut dia, Indonesia juga telah menerbitkan sukuk global berdenominasi dolar Amerika Serikat. Penerbitan sukuk global sejak 2009 telah mencapai US$10,15 miliar dengan outstanding US$9,5 miliar.
“Penerbitan sukuk terbaru pada Maret, didapatkan sambutan yang baik dari investor. Untuk US$2,5 miliar penerbitan, total penawaran mencapai US$8,6 miliar atau sekitar 3,5 kali lipat,” katanya.