Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FIRST ASIA: IHSG Hadapi Banyak Tekanan

First Asia Capital memperkirakan indeks harga saham gabungan pada perdagangan hari ini, Senin (16/5/2016) bergerak di kisaran 4.700- 4.790
IHSG hadapi banyak tekanan./Bisnis-Dedi Gunawan
IHSG hadapi banyak tekanan./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA— First Asia Capital memperkirakan indeks harga saham gabungan pada perdagangan hari ini, Senin (16/5/2016) bergerak di kisaran 4.700- 4.790.

Analis First Asia Capital David Sutyanto mengemukakan IHSG memerah menutup pekan lalu pasca reli tiga hari. Koreksi tersebut ditopang oleh seluruh sektor, terutama sektor industri dasar. Sektor agrikultur dan manufaktur juga mengalami penurunan yang signifikan. Asing juga kembali melakukan aksi jual dengan net sell sebesar 341 miliar.

Dikemukakan minimnya sentimen positif dan banyaknya sentimen negatif seperti perlambatan ekonomi, defisit neraca berjalan dan penurunan kinerja sejumlah emiten menyebabkan aksi jual pada akhir pekan lalu.

Data dari asia juga menunjukkan hal yang sama.  Investasi, produksi pabrik dan penjualan ritel China pada bulan April tumbuh lebih lambat dari yang diharapkan. Pertumbuhan produksi pabrik hanya sebesar 6% dari ekspektasi sebesar 6,5%.

Pertumbuhan investasi hanya sebesar 10,5% dari ekspektasi sebesar 10,9%. Penjualan ritel juga hanya meningkat sebesar 10,1% dari ekspektasi sebesar 10,5%. “Hal ini menambah keraguan tentang stabilitas ekonomi Tiongkok.”

Sementara bursa Amerika Serikat menutup perdagangan pada akhir pekan lalu dengan sejumlah koreksi pelemahan. Penurunan harga minyak menjadi salah satu penyebab terpukulnya sejumlah saham.

“Dengan beragam sentimen negatif tersebut IHSG pada awal pekan ini akan menerima cukup banyak tekanan,” kata David dalamm risetnya yang diterima hari ini, Senin (16/5/2016).

Dia mengemukakan selama akhir pekan, beberapa emiten juga merilis data laporan keuangan yang tidak mencapai target.

Hal tersebut, ujarnya, menyebabkan IHSG akan menguji support di 4.728.

“Hindari sektor perbankan dan industri dasar yang mencatatkan kinerja kurang memuaskan pada kuartal I/ 2016,” kata David.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro