Bisnis.com, JAKARTA - Peluang penguatan surat utang negara kembali terbuka seiring imbal hasil global yang terus turun.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan imbal hasil global masih turun walaupun harga minyak melanjutkan penguatannya. Tergerusnya ekspektasi kenaikan fed fund rate target diprediksi menjadi penyebabnya.
Hal ini sejalan dengan belum adanya data ekonomi AS yang mampu mengonfirmasi harapan kenaikan FFR target pada Juni 2016 mendatang
Sementara itu, ketidakpastian domestik masih membayangi prospek harga SUN. Pengumuman S&P serta kepastian Tax amnesty menjadi yang paling penting bagi investor obligasi.
Pengumuman BI rate minggu depan juga menjadi hal lain yang memengaruhi sentimen investor. Adapun, BI rate masih diperkirakan tetap di 6,75% tetapi harapan pelonggaran lanjutan muncul setelah inflasi diumumkan jauh di bawah 4% YoY dan pertumbuhan di bawah 5% YoY.
"Kami masih memperkirakan suku bunga acuan BI bisa dipangkas 50 bps lagi di 2016," katanya dalam riset, Jumat (13/5/2016).