Bisnis.com, JAKARTA - Emiten jasa sewa rental kendaraan, PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 15% hingga akhir 2016. Target ini turun dari ekspektasi sebelumnya yang mencapai 20%--25%.
Direktur Operasional ASSA, Hindra Tanujaya, mengatakan kinerja perseroan hingga kuartal I/2016 belum memenuhi harapan sebagai dampak dari masih lesunya laju pertumbuhan ekonomi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, per kuartal I/2016 pertumbuhan ekonomi tercatat 4,92%, lebih rendah dari kuartal IV/2015 sebesar 5,04%.
"Kinerja perusahaan-perusahaan di Indonesia banyak yang melambat, ini berdampak pada penyewaan kendaraan. Kalau ekonomi tumbuh lebih tinggi, meraka akan tambah cabang dan membutuhkan kendaraan," jelasnya kepada Bisnis.com, Selasa (10/5/2016).
Hindra menyebut, dalam kondisi laju pertumbuhan ekonomi yang belum pulih, sulit bagi perseroan menggapai pencapaian kinerja seperti tahun lalu. Per Desember 2015, ASSA mengantongi pendapatan sebanyak Rp1,39 triliun atau tumbuh 22,13% secara tahunan.
Adapun, per Maret 2016, pendapatan ASSA naik 7,1% menjadi Rp365 milar. Pendapatan dari sewa kendaraan tumbuh 12,55% menjadi Rp209,66 miliar atau setara 57,44% terhadap total pendapatan. Pendapatan dari sewa pengemudi juga naik 67% menjadi Rp39,83 miliar.
Namun, pendapatan ASSA dari jasa logistik stagnan di angka Rp70,10 miliar sedangkan pendapatan dari penjualan kendaraan bekas turun 28% menjadi Rp43,35 miliar. Sementara itu, bisnis jasa lelang yang baru dimulai tahun lalu tubuh 159% menjadi Rp2,31 miliar.
Hindra menekankan, dalam situasi ekonomi yang belum pulih, ASSA tetap optimistis pendapatan bisa tumbuh di atas 10%. Terlebih, tingkat penggunaan armada tetap stabil mendekati 95%, level yang sangat sehat di industri sewa kendaraan.