Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di zona merah berlanjut pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (10/5/2016).
Di akhir sesi I, IHSG melemah walau tipis sebesar 0,05% atau 2,58 poin ke 4.746,73, menjadi titik terendah dalam 2,5 bulan perdagangan terakhir sejak menyentuh 4.733,15 pada 26 Februari 2016.
Hingga akhir sesi I, IHSG bergerak di kisaran 4.728,54-4.766,71, setelah dibuka dengan penguatan sangat tipis sebesar 0,21 poin di level 4.749,52.
Sebanyak 109 saham menguat, 149 saham melemah, dan 269 saham stagnan dari 527 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona merah dengan tekanan utama dari sektor tambang yang drop sebesar 1,58%, sektor industri dasar yang merosot 0,94%, dan sektor pertanian yang turun 0,80%.
Sementara tiga sektor lainnya bergerak di zona hijau dengan support utama oleh sektor aneka industri yang menguat 0,95%.
Dalam risetnya hari ini, tim riset Sinarmas Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak fluktuatif dengan pergerakan di kisaran 4.701-4.810 hari ini.
"IHSG diprediksi akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah," paparnya.
Kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi yang belum rebound dan ketidakpastian dalam pembahasan RUU Pengampunan Pajak juga memberikan sinyal bearish.
"Selanjutnya, pasar akan mencermati data cadangan devisa dan penjualan mobil yang akan dirilis sore ini," tambahnya.
Sementara itu, rupiah terpantau masih bergerak melemah sebesar 0,02% atau 3 poin ke Rp13.317 per dolar AS pada pukul 12.05 WIB, setelah dibuka melemah sebesar 0,14% atau 18 poin di 13.332 per dolar AS pagi tadi.