Bisnis.com, JAKARTA - PT Pakuwon Jati Tbk. mencatat pendapatan prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp594 miliar Maret 2016.
Berdasarkan publikasi perseroan yang dikutip Bisnis.com, Selasa (10/5/2016), jumlah tersebut setara dengan 19,41% dari jumlah prapenjualan yagn dibukukan sepanjang 2015 sebanyak Rp3,06 triliun.
Pendapatan prapenjualan ini berasal dari penjualan properti di empat proyek andalan, yakni Kota Kasablanka, Tunjungan City, Pakuwon City, dan Supermal Pakuwon Indah.
Dalam catatan Bisnis.com, bila dibandingkan dengan prapenjualan kuartal I/2015, realisasi prapenjualan Pakuwon pada kuartal I/2016 turun 50,5%.
Kendati prapenjualan turun, pendapatan Pakuwon tercatat tumbuh 6,7% menjadi Rp1,24 triliun. Pendapatan dari sewa pusat perbelanjaan menjadi penyumbang terbesar dengan porsi 39,2%.
Selain itu, pendapatan juga disumbang dari penjualan rumah tapak dan aparemen dengan pangsa masing-masing 25,2% dan 23,5%.
Berdasarkan wilayah, Surabaya masih mendominasi dengan porsi pendapatan sebanyak 69% sedangkan sisanya disumbang proyek-proyek di Jakarta. Sebagaimana diketahui, Pakuwon Jati merupakan emiten properti yang berbasis di Surabaya.
Manajemen mengungkapkan, kontribusi dari proyek-proyek di Jakarta diperkirakan akan terus tumbuh seiring pengakuan pendapatan dari fase kedua apartemen di Kota Kasablanka. Perusahaan berkode emiten PWON itu juga akan menggarap lahan seluas 4,2 hektare di bilangan TB Simatupang.
Lahan tersebut diakuisisi senilai Rp490 miliar. PWON menggandeng PT Kalma Indocorpora dan PT Mams Duta Satu untuk membentuk perusahaan patungan bernama PT Centrum Utama Prima (CUP). PWON mengempit 45% saham CUP.