Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di zona merah berlanjut pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (9/5/2016).
Di akhir sesi I, IHSG anjlok sebesar 1,15% atau 55,27 poin ke 4.767,3, dan menjadi itik terendah dalam 2,5 bulan perdagangan terakhr. Tercatat pada 26 Februari 2016, IHSG berada di 4.733,15..
Hingga akhri sesi I, IHSG beergerakan di kisaran 4.764,49-4.812,89, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan sebesar 0,29% atau 14,07 poin ke level 4.808,52 di awal perdagangan.
Sebanyak 81 saham menguat, 184 saham melemah, dan 262 saham stagnan dari 527 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona merah dengan tekanan utama dari sektor industri dasar yang menyusut sebesar 2,26%, sektor konsumer yang merosot 1,86%, dan sektor properti yang melemah 1,65%.
Adapun satu-satunya sektor yang menguat masih dicatatkan oleh sektor infrastruktur dengan kenaikan 2,07%.
Pelemahan indeks pada akhir sesi I perdagangan hari ini ditenggarai akibat aksi jual investor di bulan Mei. Aktivitas pasar diperkirakan akan berlangsung dalam jangka pendek dengan kecenderungan melemah.
“Masuk bulan Mei orang sedikit hati hati. Lebih ke anggapan mei saatnya untuk jual, karena marketnya mungkin jangka pendek ada kecenderungan akan melemah. Sell on may, come back on november, ada seperti itu,” kata Analis Riset Panin Sekuritas Purwoko Sartono kepada Bisnis.com siang ini, Senin (9/5/2016).
Sementara itu, rupiah terpantau masih bergerak menguat sebesar 0,55% atau 73 poin ke Rp13.275 per dolar AS setelah dibuka melemah sebesar 0,06% atau 8 poin di 13.356 per dolar AS pada awal transaksi.