Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA INCO: Pendapatan Anjlok, Kinerja Vale Indonesia Jeblok

Emiten tambang berkapitalisasi pasar Rp18,73 triliun, PT Vale Indonesia Tbk. harus menderita rugi bersih setelah terjadi penurunan tajam pada pendapatan perseroan awal tahun ini.
Aktifitas penambangan nikel milik PT Vale Indonesia, Tbk terlihat di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan./JIBI-Paulus Tandi Bone
Aktifitas penambangan nikel milik PT Vale Indonesia, Tbk terlihat di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA--Emiten tambang berkapitalisasi pasar Rp18,73 triliun, PT Vale Indonesia Tbk. harus menderita rugi bersih setelah terjadi penurunan tajam pada pendapatan perseroan awal tahun ini.

Direktur Utama Vale Indonesia Nico Kanter mengatakan perseroan menyelesaikan pemeliharaan yang direncanakan dengan durasi pemadaman yang lebih pendek dari perkiraan. Kegiatan pemeliharaan itu sangat penting untuk memastikan operasional perseroan berfungsi dengan efisien.

"Kami tetap optimistis dapat mencapai target produksi 2016 dan saat ini kami dalam posisi lebih baik dalam menghadapi beragam tantangan di masa datang. Namun, kami tetap mewaspadai tidak menentunya harga nikel tahun ini," katanya dalam siaran pers, Kamis (28/4/2016).

Hingga kuartal I/2016, pendapatan yang diraup emiten bersandi INCO itu ambrol 48,69% menjadi US$108,7 juta dari US$211,88 juta. Saat yang sama, beban pokok pendapatan hanya mampu ditekan 25,7% menjadi US$122,8 juta dari US$165,42 juta.

Sehingga, perseroan harus menderita rugi kotor sebesar US$14,11 juta dibandingkan dengan laba yang diraup kuartal I/2015 senilai US$46,46 juta. Vale juga akhirnya membukukan rugi bersih periode berjalan senilai US$15,42 juta dari laba pada tahun sebelumnya US$25,05 juta.

Produksi nikel perseroan dalam tiga bulan ini merosot 24% bila dibandingkan dengan realisasi volume produksi kuartal IV/2015. Volume penjualan juga melorot 29% dari kuartal sebelumnya, dan terkoreksi 9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi 16.427 ton.

Kas dan setara kas pada 31 Maret 2016 mencapai US$232,6 juta dibandingkan dengan akhir tahun lalu sebesar US$194,8 juta. Perseroan mengklaim bakal mengontrol pengeluaran demi menjaga ketersediaan kas.

"Tahun ini, Vale berencana untuk memproduksi 80.000 ton nikel. Vale akan fokus pada inisiatif penghematan biaya," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper