Bisnis.com, JAKARTA— Indeks dolar Amerika Serikat pada perdagangan pagi ini Rabu (6/4/2016) menguat 0,06% ke level 94,692.
Indeks dolar AS pada penutupan perdagangan Selasa I5/4/2016) menguat 0,13% ke 94,631.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan saat ini pasar uang menunggu isi notulensi FOMC meeting, selain itu pasar juga menyoroti harga minyak yang belum naik drastis.
“Indeks dolar masih rendah, walaupun di perdagangan semalam naik tipis. Setelah beberapa data ekonomi AS diumumkan membaik,” kata Rangga dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (6/4/2016).
Dikemukakan harga komoditas yang mulai mengembalikan tren turunnya, juga berkontribusi dalam menahan sentimen pelemahan dolar.
“Tren indeks dolar akan kembali dikonfirmasi oleh notulensi FOMC meeting yang datang Kamis dini hari. Jika kembali dovish, pelemahan indeks dolar dipastikan semakin drastis,” kata Rangga.
Rangga mengatakan pagi ini pasar uang menunggu PMI sektor Jasa Tiongkok yang diperkirakan membaik.
Adapun data ekonomi yang dirilis adalah:
- ISM Non-Manf. Composite AS naik ke 54,5 dari 53,4 di Maret 2016
- Markit Composite PMI AS naik ke 51,3 dari 51,1 di Maret 2016.
- Markit Services PMI AS naik ke 51,3 dari 51 di Maret 2016.
- Neraca perdagangan AS defisitnya melebar ke -US$47,1 miliar di Februari 2016 dari -US$45,7 miliar.
Posisi indeks dolar AS
6 April (pk. 09.03 WIB) | 94,692 (+0,06%) |
5 April | 94,631 (+0,13%) |
4 April | 94,510 (-0,12%) |
Sumber: US Dollar Index Spot Rate, 2016