Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham emiten asal Indonesia yang diperdagangkan di bursa Amerika Serikat I Shares MSCI Indonesia ETF (EIDO) pada perdagangan Rabu atau Kamis pagi melejit.
Indeks EIDO pada penutupan perdagangan Rabu (16/3/2016) menguat 1,82% ke 24,02, di saat pasar merespons sikap Fed dan menunggu BiI Rate.
Pelenguatan EIDO melampaui kenaikan indeks di bursa AS. Dow Jones Industrial Average di bursa AS naik 0,43% atau 74,23 poin ke 17.2325,76. Sementara itu indeks S&P500 di bursa AS menguat 0,56% atau 11,29 poin ke 2.027,22.
Sikap dovish The Fed membuat dolar Amerika Serikat anjlok dan mendorong indeks Wall Street ke level tertinggi tahun ini.
Kedua indeks mencatatkan penguatan pertama minggu ini, rebound setelah dua hari tertekan oleh sikap hati-hati investor menunggu pengumuman hasil rapat FOMC.
Petinggi The Fed memutuskan mempertahankan suku bunga acuan di level 0,25–0,50%. Namun, median proyeksi suku bunga pada akhir tahun dari para anggota FOMC turun menjadi 0,875% yang menandakan akan ada dua kali kenaikan suku bunga pada tahun ini dari sebelumnya empat kali kenaikan.
“The Fed memberikan pasar apa yang mereka harapkan. Ini jelas tidak akan berpengaruh mendorong pergerakan pasar ke depan karena telah diantisipasi oleh investor dalam dua minggu terakhir,” kata Jeff Mortimeter dari BNY Mellon Wealth Management kepada Bloomberg.
Saham-saham komoditas memimpin penguatan di Wall Street dengan kenaikan indeks sektoral melebihi 1,6%. Saham Freeport-McMoran melonjak 10,48%, diikuti Alcoa Inc yang naik 6,3%.
Di sisi lain, keputusan The Fed menekan pergerakan saham di sektor finansial. Saham Bank of America merosot 1,84%, sedangkan Citi Group berakhir melemah 0,82%.
Saham pendorong indeks berdasarkan %:
MYRX | +5,77% |
WIKA | +4,72% |
SRIL | +4,61% |
ADRO | +4,29% |
Saham penekan indeks berdasarkan %:
MNCN | -4,53% |
GGRM | -3,96% |
AKRA | -2,94% |
INDF | -2,69% |
Sumber: Bloomberg, 2016