Bisnis.com, JAKARTA-PT Krakatau Steel (Persero) Tbk memproyeksi pendapatan sebanyak US$250 juta dari operasional pelabuhan milik perseroan di Cilegon.
Anggiasari Hindratmo, Direktur Keuangan Krakatau Steel, mengatakan perseroan telah menekan nota kesepahaman dengan PT Pelindo II (Persero) untuk mengoperasikan pelabuhan secara bersama.
"Skemanya seperti apa belum kami pastikan. Yang jelas bayangan kami kerjasama bisa 20 tahun," ujarnya di Jakarta, Kamis (17/3/2016).
Di samping pengelolaan pelabuhan, Krakatau Steel dan Pelindo II juga akan mengoptimalisasi lahan tidur di sekitar area pelabuhan. Dari kerjasama tersebut, Krakatau Steel berpotensi meraup pendapatan sebanyak US$250 juta.
Anggiasari mengatakan Krakatau Steel juga akan terus membangun dermaga baru karena saat ini tingkat okupansi pelabuhan sudah jenuh. Berdasarkan publikasi perseroan, kapasitas pelabuhan akan ditingkatkan menjadi 25 juta ton per tahun dari saat ini 10 juta per tahun.
Menurut Anggiasari, kedalaman air laut di dermaga pelabuhan milik Krakatau Steel mencapai 25 meter sehingga bisa kapal berukuran 200.000 bobot mati (DWT) bisa bersandar.
Perusahaan berkode emite KRAS itu juga telah mengajukan izin operasional sebagai pelabuhan dari status saat ini sebagai pelabuhan khusus. "Jadi kita bisa dapat pendapatan dari biaya sandar kapal dan jasa pelabuhan lainnya," ujar Anggiasari.
