Bisnis.com, JAKARTA— Tembaga hari ini diperdagangkan menurun dipicu kekhawatiran akan permintaan China sebagai pengguna terbesar didunia pada perdagangan Selasa (15/3/2016) di Comex Comodity Exchange.
Logam yang digunakan untuk memproduksi kawat dan kabel turun sebanyak 0,42% atau 0,95 poin ke US$223,00 per pon pada pukul 11.55 WIB setelah dibuka menguat 0,09% di harga US$224,15 per pon.
Seperti yang dikutip dari Bloomberg, persediaan tembaga yang dipantau oleh Shanghai Futures Exchange telah mencapai rekor tertinggi. Adanya pertumbuhan tembaga yang pesat di China memicu tanda-tanda kekurangan di tempat lainnya, seperti persediaan tembaga di London Metal Exchange jatuh.
Analis Senior Capital Futures Co di Beijing Xiao Jing mengtakan konsumsi lemah dan meningkatnya stok di China membebani harga tembaga dan menahan setiap momentum terbalik.
"Lonjakan penyebaran London merupakan arus keluar cepat dari persediaan dalam beberapa bulan terakhir, dan menawarkan dasar-dasar untuk kemungkinan harga rebound di masa depan," ungkapnya.
China siap untuk tumbuh pada kecepatan yang paling lambat dalam beberapa dekade sebagai negara yang berusaha untuk mereformasi melebarnya kompleks industri. Kabinet Perdana Menteri Li Keqiang berharap tahun ini bisa meningkatkan pertumbuhan dari 6,5% jadi 7%.
Pergerakan tembaga di Comex Comodity Exchange pada kontrak Mei 2016:
Tanggal | Level | Perubahan |
15/3/2016 (Pukul 11.55 WIB) | 223,00 | -0,42% |
14/3/2016 | 223,95 | -0,07% |
11/3/2016 | 224,10 | +0,95% |
10/3/2016 | 222,00 | -0,56% |
9/3/2016 | 223,25 | +0,47% |
Sumber: Bloomberg