Bisnis.com, JAKARTA--Entitas Grup Salim yang bergerak di sektor perkebunan, PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) milik orang terkaya ke-3 di Indonesia, membukukan laba bersih senilai Rp264,49 miliar, ambrol 69,45% pada 2015 dari tahun sebelumnya Rp865,82 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan resmi yang dirilis perseroan, Jumat (26/2/2016), penjualan yang dikantongi emiten berkode saham SIMP tersebut juga terkoreksi 7,5% menjadi Rp13,83 triliun dari tahun sebelumnya Rp14,96 triliun.
Pada saat bersamaan, beban pokok penjualan hanya berhasil ditekan 1,7% menjadi Rp10,73 triliun pada 2015 dari sebelumnya Rp10,92 triliun. Sehingga, laba kotor yang diraup Salim Ivomas itu ambrol 23,16% menjadi Rp3,1 triliun dari sebelumnya Rp4,03 triliun.
Laba usaha yang dikantongi perusahaan milik Anthoni Salim itu terjerembab 34,19% menjadi Rp1,63 triliun dari sebelumnya Rp2,47 triliun. Laba sebelum pajak yang diraih Salim Ivomas mencapai Rp677,83 miliar, terjungkal 60,36% dari tahun sebelumnya Rp1,71 triliun.
Untuk itu, laba tahun berjalan yang dicetak oleh Lonsum juga terperosok 67,94% menjadi Rp364,87 miliar pada 2015 dari sebelumnya Rp1,13 triliun. Laba per saham dasar ambrol 69,6% menjadi Rp17 dari tahun sebelumnya Rp56.
Per 31 Desember 2015, total aset Salim Ivomas Pratama mencapai Rp31,69 triliun, naik 2,2% dari tahun sebelumnya Rp30,99 triliun. Liabilitas turun 0,8% menjadi Rp14,46 triliun dari Rp14,58 triliun dan ekuitas naik 4,49% menjadi Rp17,23 triliun dari Rp16,41 triliun.
Pada perdagangan Kamis (25/2/2016), saham SIMP naik 1,08% sebesar 4 poin ke level Rp375 per lembar. Saham LSIP tercatat memberikan return negatif 45,22% selama setahun dan keuntungan 12,95% sepanjang tahun berjalan dengan kapitalisasi pasar Rp5,93 triliun.