Bisnis.com, BANGKOK--Hasil panen tebu Thailand dapat jatuh ke level terendah dalam 4 tahun terakhir seiring cuca kering yang melanda. Akibatnya, suplai global dapat semakin defisit.
Pada perdagangan Kamis (25/2) pukul 19:12 WIB di ICE, harga gula turun 0,65% menjadi US$13,79 per pon.
Thai Sugar Millers Corp. menyampaikan produksi gula periode 2015-2016 dapat jatuh di bawah 100 juta ton. Artinya, pencapaian tersebut bakal lebih rendah dibandingkan 2011-2012. Tahun lalu, produksi menghasilkan 106 juta ton.
Dalam 91 hari terakhir, produksi gula sudah sebesar 7,19 ton. Angka ini merosot dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 8 juta ton.
Montri Vissanupornprasit, Secretary General North Eastern Sugar Cane Planters Federation, mengatakan kelanjutan cuaca kering memperburuk kualitas dan hasil tebu.
"Keseluruhan produksi mungkin hanya mencapai 95 juta ton," tuturnya seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (25/2/2016).
F.O.Licht Senior Commodity Analyst Stefan Uhlenbrock di Bangkok berpendapat defisit gula dunia pada periode 2015-2016 berkisar 6,5 juta ton, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 5,2 juta ton. Sedangkan defisit 2016-2017 berjumlah 1,5 juta ton.