Bisnis.com, JAKARTA— Indeks dolar Amerika Serikat masih melemah pada penutupan perdagangan Rabu atau Kamis pagi.
Indeks dolar AS pada penutupan perdagangan Rabu (24/2/2016) melemah 0,02% ke level 97,458.
”Data AS masih buruk,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (25/2/2016).
Dikemukakan indeks PMI untuk sektor jasa AS menunjukkan kemunduran dengan angka yang jatuh di bawah 50.
Akan tetapi indeks dolar masih memiliki tenaga, terutama dipicu oleh pelemahan tajam poundsterling di tengah terangkatnya isu Inggris yang keluar dari zona Euro.
Kurs lain seperti yen dan kurs negara berkembang terlihat masih menguat terhadap dolar.
Setelah sebelumnya turun tajam hingga dini hari tadi harga minyak mentah Brent ditutup naik hampir 4%.
“Angka inflasi Zona Euro ditunggu sore nanti, diperkirakan tetap rendah di 0,4% YoY. Ini penting untuk membaca langkah ECB selanjutnya terhadap stimulus yang diberikan,” kata Rangga.
Posisi indeks dolar AS
24 Februari
| 97,458 (-0,02%) |
23 Februari | 97,481 (+0,10%) |
22 Februari | 97,379 (+0,81%) |
Sumber: US Dollar Index Spot Rate, 2016