Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Agung Podomoro Sasar Segmen Menengah Bawah

PT Agung Podomoro Land Tbk. akan serius menekuni segmen properti residensial untuk pasar menengah ke bawah sebagai strategi jangka panjang setelah menghadapi perlemahan pasar sepanjang tahun lalu.
Foto ilustrasi proyek pengerjaan proyek apartemen.
Foto ilustrasi proyek pengerjaan proyek apartemen.

 Bisnis.com, JAKARTA—PT Agung Podomoro Land Tbk. akan serius menekuni segmen properti residensial untuk pasar menengah ke bawah sebagai strategi jangka panjang setelah menghadapi perlemahan pasar sepanjang tahun lalu.

Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land (APLN) Ariesman Widjaja mengatakan, pasar properti relatif tertekan sepanjang tahun lalu. Pemerintahan yang baru terbentuk pun masih belum cukup kompak sehingga perbaikan situasi ekonomi yang diharapkan belum dapat cepat terealisasi.

Sebelumnya, lini bisnis properti APLN umumnya menyasar konsumen dari segmen menengah ke atas dengan produk-produk unggulan. Namun, tekanan ekonomi global ditambah kebijakan pajak dalam negeri yang berat turut memberi tekanan cukup kuat terhadap daya beli masyarakat. Penjualan untuk segmen menengah ke atas menjadi yang paling tertekan.

“Dalam bisnis properti kita sebagai pengusaha harus selalu cari jalan. Produk yang rasanya sulit saat ini adalah yang menengah ke atas karena isu pajak yang bertubi-tubi, sehingga kita mulai ciptakan proyek rusunami dengan harga sekitar Rp200-an juta,” katanya kepada Bisnis di kantor APLN Rabu (17/2/2016).

Meski tekanan hampir merata di semua segmen, tetapi harga properti untuk kelas menengah ke bawah relatif masih terjangkau sehingga cukup tertolong.

Bila melihat situasi pasar, kebutuhan sejatinya masih sangat besar, tercermin dari tingginya angka backlog perumahan yang saat ini mencapai 13,5 juta dan akan terus bertambah tiap tahun. Hanya saja, tuturnya, backlog yang tinggi belum tentu berarti mencerminkan permintaan yang tinggi. Tingkat daya beli masyarakat menjadi faktor penentu.

“Isu-isu ekonomi dan global itu cukup banyak juga sehingga pemerintah kalau bisa segera wujudkan tax amnesty, kami yakin situasi akan membaik,” katanya.

Sekretaris Perusahaan APLN Justini Omas mengatakan, saat ini APLN sudah meluncurkan proyek Podomoro Golf View di Cimanggis, Jakarta Selatan,  yang menyasar segmen masyarakat menengah ke bawah. Proyek ini akan dibangun sebagai kawasan terpadu di atas lahan seluas sekitar 60 hektar yang dikelilingi oleh padang golf.

Rencananya, akan dibangun 25 menara apartemen murah dengan total jumlah unit 37.000 dan harga terjangkau, mulai dari Rp198 juta.

“Proyek ini menjadi strategi jangka panjang untuk mengantisipasi daya beli yang lagi turun. Untuk selesaikan 25 menara ini butuh waktu paling tidak 10 tahun,” katanya.

Selain itu, tahun ini dirinya berharap APLN dapat meluncurkan proyek baru Podomoro Park di Klender, Jakarta Timur. Proyek ini semula direncanakan akan diluncurkan tahun lalu, tetapi tertunda oleh sejumlah kendala.

Menurutnya, proyek ini pun akan menyasar masyarakat kelas menengah, hanya saja saat ini APLN masih melakukan survei pasar lebih mendalam. APLN akan membangun kawasan super blok mini di lahan seluas 10 hektar di sana dengan konsep mix used development, terdiri dari tujuh menara apartemen, lifestyle centre dan shop house.

“Kita sebenarnya berusaha melihat pasar, yang bisa menjangkau demand mereka. Kita lihat saat ini pasar menengah memang yang paling besar, sehingga potensi di situ lebih kelihatan,” katanya.

Arieman mengatakan, fluktuasi di pasar properti adalah hal yang wajar terjadi. Dirinya optimis industri properti masih akan bertumbuh lagi di tahun-tahun selanjutnya meski sempat terjadi koreksi.

Oleh karena itu, APLN masih akan melanjutkan rencana pengembangan produk properti kelas atas sebagai strategi jangka panjang. Saat ini, APLN siap dengan pengembangan lahan reklasi Pulau G di teluk Jakarta.

Menurutnya, di akhir tahun ini proses reklamasi sudah akan menunjukkan progres nyata, setidaknya pulau seluas 161 hektare sudah terbentuk. Selanjutnya, proses pematangan akan terus dilakukan hingga rampung di Desember 2018. Sejak itu, APLN akan mulai mengembangkan produk-produk properti unggulan di sana.

“Kita akan punya lahan yang cukup besar untuk meng-generate proyek-proyek baru. Di dalam negeri saja masih banyak potensinya, sehingga untuk apa ke luar negeri?” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper