Bisnis.com, JAKARTA - Harga karet ditutup menguat seiring dengan penguatan harga minyak mentah yang juga naik pada penutupan perdagangan Kamis (4/2/2016).
Tercatat, harga karet untuk pengiriman Juli di Tokyo Commodity Exchange menguat 2,41% atau 3,70 poin ke 157,30 yen atau Rp18.222,11 per kilogram (kg).
International Tripartite Rubber Council mengatakan kepada Bloomberg bahwa Thailand, Indonesia dan Malaysia melaksanakan skema ekspor tonase yang disepakati mulai dari 1 Maret 31 Agustus.
Negara-negara tersebut sepakat untuk meningkatkan konsumsi domestik, termasuk menggunakan karet alam untuk pembangunan jalan dan rel bantalan untuk kereta api. Selain itu, ITRC menyebutkan ini merupakan langkah optimis akan membantu harga karet pulih dan terus bersikap adil serta menguntungkan semua petani dan stakeholder lainnya.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan di Indonesia Karyanto Suprih mengatakan Thailand memotong ekspor hingga 324,005 metric ton (mt), Indonesia 238,736mt dan Malaysia 52,259mt.
“Vietnam mungkin juga ikut bergabung dengan upaya memotong pengiriman sebesar 8%,” ucap Karyanto.
Hal tersebut merupakan pemotongan eksportir karet terbesar guna mendukung penguatan harga karet sendiri.
Pergerakan Harga Karet Kontrak Juli 2016 di TOCOM
Tanggal | Harga (Yen/Kg) | Perubahan |
4/2/2016 | 157,30 | +2,41% |
3/2/2016 | 153,60 | -2,17% |
2/2/2016 | 157,00 | -1,88% |
1/2/2016 | 160,00 | +1,07% |
29/1/2016 | 158,30 | +0,32% |
Sumber: Bloomberg