Bisnis.com, JAKARTA— Sentimen dari penurunan ekspor sawit Malaysia membuat harga CPO masih tertekan pada awal perdagangan Kamis (21/1/2016) di saat harga komoditas lain rebound.
Kontrak berjangka CPO untuk April 2016, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, dibuka menguat 0,12% ke harga 2.458 ringgit atau Rp7,8 juta per ton.
Namun, komoditas tersebut langsung berbalik merosot. Harga CPO melemah 0,29% ke harga 2.448 ringgit per ton pada pukul 10.21 WIB.
Harga CPO masih tertekan di saat komoditas subtitusi minyak nabati tersebut mulai rebound. Harga minyak kedelai pagi ini sempat menguat hingga 0,34% ke US$29,91 per pound, sedangkan harga minyak mentah WTI naik 1,13% ke US$28,67 per barel.
Sentimen negatif yang masih berpengaruh kepada perdagangan harga CPO adalah kinerja ekspor Malaysia. SGS Testing Service memperkirakan ekspor CPO Malaysia turun 10,5% year on year ke 666.288 ton pada 1–20 Desember 2016.
Pergerakan Harga Kontrak CPO April 2016
Tanggal | Level | Perubahan |
21/1/2016 (10.21 WIB) | 2.448 | -0,29% |
20/1/2016 | 2.455 | -0,93% |
19/1/2016 | 2.478 | +0,32% |
18/1/2016 | 2.470 | +0,24% |
17/1/2016 | 2.464 | +0,28% |
Sumber: Bloomberg