Bisnis.com, JAKARTA— Pencapaian kontrak baru PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) tahun 2015 mencapai Rp13,9 triliun dengan total tender yang diikuti senilai Rp56,3 triliun.
Berdasarkan keterangan perseroan kepada Bursa Efek Indonesia yang dikutip Bisnis, Rabu (20/1/2016), diketahui pencapaian tersebut naik 51% dibandingkan tahun 2014 yang mencapai Rp9,2 triliun.
Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru hingga Desember 2015 masih didominasi oleh lini bisnis konstruksi sebesar 90,0% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya. Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru terdiri dari swasta/lainnya sebanyak 32,0% BUMN tercatat 18,9% sementara APBN/APBD sebesar 49,1%.
Sedangkan berdasarkan tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari pekerjaan gedung sebanyak 40,5%, jalan dan jembatan 35,2%, sedangkan dermaga serta infrastruktur lainnya sebesar 24,3%. Realisasi kontrak baru di bulan Desember 2015 antara lain proyek Jembatan Pendekat Musi IV Palembang senilai Rp478,4 miliar dan Infrastruktur Perumahan Sebatik Tengah senilai Rp148,8 miliar.
ADHI menyambut peluang dari rencana peningkatan anggaran infrastruktur pemerintah tahun ini yakni dengan mencanangkan target perolehan kontrak baru di tahun 2016 sebesar Rp25,1 triliun. Lini bisnis konstruksi ditargetkan memberikan kontribusi sebesar 75,1%, EPC 6,9%, properti 8,6% dan Manufaktur Precast sebesar 9,4%.
Rencana perolehan kontrak baru ADHI, sumber dananya terdiri atas APBN 27,9%, APBD 9,3%, BUMN/D 25,7% dan proyek swasta/lainnya sebesar 37,1%. Sedangkan dari tipe pekerjaan, target perolehan kontrak baru tersebut berasal dari pekerjaan gedung 45,3%, Jalan dan Jembatan 21,3%, Dermaga 4,9%, dan infrastruktur lainnya 28,5%.