Bisnis.com, JAKARTA-- Di tengah fluktuasi pasar keuangan nasional, PT BNI Asset Management bakal fokus menggarap reksa dana saham pada tahun ini.
Senior Fund Manager PT BNI Asset Management Hanif Mantiq menuturkan pada tahun ini perusahaan akan mendorong produk-produk reksa dana saham. Strategi tersebut didasarkan pada optimisme terhadap skenario bullish IHSG dengan ekspektasi price earning 16 kali dan rebound ke level 5.500 pada akhir 2016.
"Tahun lalu dana kelolaan reksa dana saham BNI melesat tujuh kali lipat dari sekitar Rp100 miliar menjadi Rp750 miliar. Tahun ini kita akan push banget di saham," tuturnya.
Hanif memaparkan pada 2015, asset under management perusahaan mencapai Rp12,8 triliun termasuk sekitar Rp2,3 triliun reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) yang tidak tercatat di pusat informasi OJK.
Dengan capaian tersebut, dana kelolaan BNI Asset Management pada akhir 2015 meleset sekitar Rp2 triliun dari target yang diincar, yakni Rp15 triliun.
Sepanjang tahun lalu, imbuhnya, jenis reksa dana yang kinerjanya paling kinclong adalah reksa dana terproteksi dengan total NAB sekitar Rp7 triliun, reksa dana pendapatan tetap Rp1,5 triliun, dan reksa dana saham Rp750 miliar.
Merujuk data Pusat Informasi OJK, total dana kelola BNI Asset Management pada akhir Desember 2015 mencapai Rp10,56 triliun atau naik 73,11% dari posisi Desember 2014 yang tercatat Rp6,1 triliun.
"Yang agak miss itu di money market. Walaupun IHSG turun, ternyata tidak membuat investor pindah ke pasar uang," pungkas Hanif.