Bisnis.com, JAKARTA-- Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,14% atau 19 poin ke level 14.065 pada Rabu (16/12/2015).
Pelemahan ini sejalan dengan pergerakan mayoritas mata uang Asia terhadap dolar AS, menjelang dimulainya rapat kebijakan The Fed.
Adapun dolar AS terus bergerak naik setelah dirilisnya data inflasi AS per November 2015 yang naik 0,5% year on year.
“Walaupun masih jauh dari target the Fed sebesar 2%, menjelang pengumuman FOMC meeting pada Kamis dini hari, hal itu sudah cukup mengembalikan kekuatan indeks dolar yang sempat hilang," papar Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta dalam riset yang dikutip Bisnis.
Sebelumnya rupiah ditutup menguat 0,55% sebesar 77 poin ke level Rp14.046/US$ pada perdagangan Selasa (15/12/2015).
Bagaimana pergerakan rupiah hari ini? Pantau pergerakannya secara live.
Rupiah berakhir melemah setelah berfluktuasi sepanjang hari, terdepresiasi 0,18% atau 25 poin ke Rp14.071 per dolar AS
Rupiah menguat 7 poin atau 0,05% ke Rp14.039 per dolar AS di saat perdagangan saham memasuki jeda siang.
Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) dipatok di level Rp14.050 per dolar AS, terapresiasi 15 poin atau terapresiasi 0,11% dibandingkan kurs Rabu.
Di sisi lain, rupiah tertekan di pasar spot sebesar 0,18% atau 25 poin ke level Rp14.071 per dolar AS.
Dolar AS menguat pasca rilis inflasi Amerika Serikat yang mengindikasikan ekonomi Negeri Paman Sam secara berangsur membaik.
Rupiah bergerak tipis di sekitar level penutupan kemarin saat bursa saham dibuka. Rupiah melemah 0,03% atau 4 poin ke Rp14.050 per dolar AS.
Adapun dolar AS terus bergerak naik setelah dirilisnya data inflasi AS per November 2015 yang naik 0,5% year on year.
“Walaupun masih jauh dari target the Fed sebesar 2%, menjelang pengumuman FOMC meeting pada Kamis dini hari, hal itu sudah cukup mengembalikan kekuatan indeks dolar yang sempat hilang," papar Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta dalam riset yang dikutip Bisnis.
Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,14% atau 19 poin ke level 14.065. Pelemahan ini sejalan dengan pergerakan mayoritas mata uang Asia terhadap dolar AS, menjelang dimulainya rapat kebijakan The Fed.