Bisnis.com, JAKARTA— Minyak mentah yang diperdagangkan di level terendah 7 tahun memukul pergerakan saham di Asia termasuk IHSG yang langsung melemah signifikan di awal perdagangan Senin (14/12/2015).
IHSG dibuka melemah 0,74% atau 32,63 poin ke level 4.360,89. Pada pukul 09.06 WIB, IHSG telah jatuh 1,29% atau 56,82 poin ke level 4.336,70.
Sebanyak 42 saham melemah dan 481 saham stagnan dari 524 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang naik 3,24% adalah satu-satunya saham yang bergerak menguat di awal perdagangan.
Saham-saham big cap memimpin pelemahan. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) turun 5,59 poin, diikuti oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang melemah 4,88 poin.
Seluruh 9 indeks sektoral IHSG melemah dengan penurunan tertajam terjadi pada indeks sektor finansial yang merosot 2,08%.
“Pelemahan signifikan pada Jumat menunjukkan tekanan bearish masih tinggi. Sentimen negatif global masih menghantui seiring dengan harga minyak yang semakin rendah,” kata Tim Riset NH Korindo Securities.
Harga minyak WTI dan Brent diperdagangkan di harga terendah sejak Januari 2009. Minyak WTI bergerak melemah 0,34% ke harga US$35,28/barel pada pukul 09.06 WIB, sedangkan minyak Brent bergerak turun 0,45% ke US$37,48/barel.
Harga minyak tertekan sejak OPEC memutuskan tidak akan memaksakan negara anggotanya mengikuti batasan kuota.
International Energy Agency memproyeksikan kelebihan suplai hingga akhir 2016, sedangkan Iran menyatakan akan meningkatkan produksi minyak hingga mencapai level produksi sebelum embargo.
Nikkei pagi ini bergerak melemah 2,69%, Stratis Times turun 1,01%, Kospi merosot 1,02%, sedangkan KLCI bergerak melemah 0,69%.
Indeks Bisnis27 melemah 1,67% di pembukaan ke level 369,68. Pada pukul 09.07 WIB, Bisnis27 turun 1,92% atau 7,24 poin ke level 368,72.
Saham-saham beban IHSG pada awal perdagangan:
BMRI | -2,86% |
TLKM | -1,69% |
BBRI | -31,85% |
BBCA | -1,52% |
Saham-saham pendorong IHSG pada awal perdagangan:
UNVR | +3,24% |
- | - |
- | - |
- | - |
sumber: Bloomberg