Bisnis.com, JAKARTA-- Sejumlah pihak menilai pasar saham tahun depan akan lebih baik dibandingkan dengan tahun ini meski masih akan fluktuaktif. Adapun, sejumlah saham di sektor infrastruktur, perbankan dan konsumer bisa dijadikan pilihan.
Presiden Direktur PT HD Capital Tbk. Antony Kristanto mengatakan outlook pasar modal tahun depan masih positif. Meski tidak berekepetasi besar dengan target indeks harga saham gabungan (IHSG) di kisaran 5.200, pihaknya masih cukup optimistis dengan sejumlah saham di sektor tertentu tahun depan.
“Saya lihat masih telekomunikasi, perbankan, konsumer, dan infrastruktur masih cukup bagus tahun depan dan bisa dijadikan pilihan,” kata Antony di sela-sela acara Economic and Capital Market Outlook 2016 di Jakarta, Senin (7/12/2015).
Untuk sektor konsumer, katanya, daya beli masyarakat memang tidak akan jauh berbeda dengan tahun ini. Meski demikian, bagaimanapun juga masyarakat pasti membutuhkan barang-barang di sektor konsumer untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Sementara, untuk sektor infrastruktur, dia melihat hal tersebut akan bagus dengan realisasi yang dilakukan oleh pemerintah. Ada sentimen positif dengan dilakukannnya lelang proyek tahun depan yang sudah dilakukan sejak Oktober tahun ini.
Adapun untuk sektor komoditas, dia menilai belum bisa dijadikan pilihan karena hal tersebut terjadi atas pengaruh global.
Menurutnya, masih terjadinya pelemahan ekonomi global juga menjadi salah satu alasan HD Capital tidak muluk-muluk dalam memutuskan target IHSG di akhir tahun depan.
“Hanya 5.200 karena memang saya lihat masih ada perlambatan ekonomi dunia yang menghambat, kita perlu driver pertumbuhan ekonomi dunia yang baru lagi. Perlambatan ekonomi dunia berarti komoditas akan tetap low,” jelasnya.
Dia menilai Bank Indonesia harus menurunkan suku bunga acuannya, atau BI rate. Saat ini merupakan momen yang tepat untuk menurunkan BI rate. “Khawatirnya nanti ketika ada sentimen negatif lagi, justru BI rate harus dinaikkan. Lebih baik sekarang diturunkan, inflasi juga sudah terkendali.”
Sementara itu, Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai sektor keuangan, infrastruktur dan turunannya, serta sektor konsumer bisa dijadikan pilihan saham tahun depan. Untuk sektor infrastruktur, tahun depan proyek pemerintah masih akan menjadi pendorong ekonomi.
“Belanja pemerintah akan mulai masuk dari awal tahun, tidak seperti tahun ini yang terlambat. Sektor turunannya yang menarik tentu sektor semen dan konstruksi,” katanya.
Adapun, untuk sektor konsumer, konsumsi di Indonesia masih menarik karena kelas menengah yang besar. Dia menilai, ekonomi Indonesia tahun depan berpeluang membaik dan BI rate berpeluang turun. Dia menargetkan IHSG tahun depan ada di kisaran 5.800-6.100.
Di sektor keuangan, saham pilihan yakni Bank Mandiri (BMRI), Bank BRI (BBRI), Bank BCA (BBCA), dan Bank BNI (BBNI). Di sektor infrastruktur dan turunannya bisa dipilih saham Semen Indonesia (SMGR), Indocement Tunggal Prakarsa (INTP), Jasa Marga (JSMR), Telkom Indonesia (TLKM), Wijaya Karya (WIKA), Waskita Karya (WSKT) dan PTPP. “Untuk konsumer ada ICBP, INDF dan AISA”