Bisnis.com, JAKARTA— Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) melemah tipis pada Senin (7/12/2015). Penguatan dolar cenderung terbatas usai rilis data tenaga kerja AS.
Data yang diterbitkan Bank Indonesia menempatkan Jisdor level di Rp13.837 per dolar AS, terdepresiasi 4 poin atau melemah 0,03% dibandingkan kurs Jumat.
Penetapan kurs Jisdor sejalan dengan pergerakan rupiah di pasar spot. Rupiah melemah 0,01% atau 2 poin ke Rp13.836 per dolar AS pada pukul 10.04 WIB dan pagi ini bergerak antara level Rp13.823—Rp13.861 per dolar AS.
Rangga Cipta, ekonom dari Samuel Sekuritas, mengatakan rilis kebijakan ekonomi baru pada Jumat sore dan penguatan dolar berpengaruh pada pergerakan rupiah hari ini.
Pemerintah merilis paket kebijakan ke-7 pada Jumat yang berisi insentif pajak penghasilan dan tax allowance kepada industri padat karya.
Adapun dolar menguat setelah rilis data tenaga kerja Amerika Serikat. Sektor non pertanian AS menyerap 211.000 tenaga kerja sepanjang November.
“Respons rupiah terhadap kebijakan ekonomi diperkirakan positif akan tetapi kembalinya dollar index yang kuat menyusul baiknya data ekonomi AS berpeluang mendorong depresiasi rupiah hari ini,” kata Rangga.
Namun, penguatan dolar cenderung terbatas dan masih berada di bawah level 100. Indeks dolar pada Jumat hanya menguat 0,75% setelah tergelincir 2,37% pada Kamis akibat apresiasi tajam Euro. Pada pukul 10.01 WIB, indeks dolar naik 0,1% ke level 98,451.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
7 Desember | Rp13.837 |
4 Desember | Rp13.833 |
3 Desember | Rp13.845 |
2 Desember | Rp13.757 |
1 Desember | Rp13.808 |
Sumber: Bank Indonesia