Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ORANG TERKAYA FORBES 2015: Baru Masuk Daftar, Ini Komentar Bos Sritex Iwan Lukminto

Putra H.M. Lukminto yang kini menggerakkan perusahaan PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL), Iwan Lukminto, tahun ini masuk dalam daftar 50 orang terkaya Indonesia versi majalah Forbes.
Forbes/Ilustrasi
Forbes/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Putra H.M. Lukminto yang kini menggerakkan perusahaan PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL), Iwan Lukminto, tahun ini masuk dalam daftar 50 orang terkaya Indonesia versi majalah Forbes.

Pria berusia 40 tahun itu mengaku tengah berada di luar negeri saat Forbes mengumumkan datar 50 orang terkaya di Indonesia 2015, pekan lalu. Baginya, masuk dalam daftar konglomerat Tanah Air itu merupakan upaya bersama keluarga besar Sri Rejeki Isman atau biasa disebut Sritex Group.

"Terima kasih kepada tim kerja keluarga besar Sritex Group yang senantiasa setiap saat mensupport visi dan misi perusahaan," ungkapnya kepada Bisnis.com akhir pekan lalu.

Tahun ini, Iwan Lukminto didaulat sebagai orang terkaya ke-45 di Indonesia dengan total kekayaan ditaksir US$540 juta. Ayah beranak tiga itu tahun-tahun sebelumnya belum pernah tercatat sebagai orang terkaya di negeri ini.

Dia menegaskan bakal terus bekerja keras sehingga hasilnya dapat dinikmati oleh banyak orang. Terutama oleh pemangku kepentingan, baik itu pegawai, pemegang saham, hingga masyarakat.

Hingga kuartal III/2015, produsen pakaian militer itu mengantongi laba bersih US$38,8 juta, melonjak 29,6% year-on-year dari US$29,5 juta.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis perseroan pada Selasa (3/11/2015), disebutkan total penjualan kotor melonjak 13,4% menjadi US$475,2 juta dari sebelumnya US$419,4 juta.

Laba kotor yang dikantongi emiten berkode saham SRIL itu melonjak 21,3% menjadi US$97 juta dari periode yang sama tahun lalu US$80 juta. Sedangkan, laba operasional melonjak 30,2% menjadi US$69 juta dari US$53 juta.

Welly Salam, Sekretaris Perusahaan SRIL, mengatakan margin laba kotor meningkat menjadi 20,4% dari periode yang sama tahun lalu sebesar 19,1%.

"Efisiensi, fokus pada nilai tambah produk, dan depresiasi rupiah memberikan kontribusi terhadap peningkatan margin laba kotor," ungkapnya.

Hingga 30 September 2015, total aset SRIL mencapai US$750,24 juta dari akhir tahun lalu US$698,86 juta. Sedangkan, liabilitas sebesar US$483,5 juta dari 467,4 juta, dan ekuitas US$266,7 juta dari US$231,4 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper