Bisnis.com, JAKARTA— Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) melemah 88 poin pada Kamis (3/12/2015) seiring dengan penguatan dolar ke atas level 100.
Data yang diterbitkan Bank Indonesia menempatkan Jisdor level di Rp13.845 per dolar AS, melemah 88 poin atau 0,64% dibandingkan kurs kemarin.
Rupiah juga tertekan di pasar spot. Mata uang Garuda pagi ini sempat tertekan hingga 83 poin dan diperdagangkan melemah 0,37% atau 51 poin ke Rp13.831 per dolar AS pada pukul 10.05 WIB.
Dolar yang kembali ke atas level 100 membalik tren positif rupiah dalam dua hari terakhir. Indeks dolar AS bergerak menguat 0,15% ke level 100,14 pada pukul 09.56 WIB.
Rangga Cipta, ekonom dari Samuel Sekuritas menjelaskan penguatan dolar dipicu oleh pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen dan tingkat inflasi di zona Euro.
Yellen menyatakan menunda penaikan Fed Fund Rate lebih lama justru berbahaya bagi perekonomian AS. Adapun inflasi zona Euro yang stagnan di 0,1% pada November meningkatkan potensi penambahan stimulus dari European Central Bank.
“Sentimen penguatan dolar menghentikan penguatan rupiah. Namun, kondisi fundamental ekonomi yang membaik terlihat masih mencegah rupiah untuk melemah terlalu dalam, tentunya dengan bantuan kehadiran BI di pasar valas,” kata Rangga.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
3 Desember | Rp13.845 |
2 Desember | Rp13.757 |
1 Desember | Rp13.808 |
30 November | Rp13.840 |
27 November | Rp13.747 |
Sumber: Bank Indonesia