Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASAR OBLIGASI: Harga SUN Diperkirakan Bergerak Terbatas

Harga surat utang negara pada Senin, (16/11/2015), diperkirakan masih cenderung bergerak terbatas dengan arah pergerakan harga mendatar (sideways)
Obligasi./
Obligasi./

Bisnis.com, JAKARTA- Harga surat utang negara pada Seninm, (16/11/2015), diperkirakan masih cenderung bergerak terbatas dengan arah pergerakan harga mendatar (sideways).

I Made Adi Saputra, Analis Fixed Income MNC Securities, memperkirakan pelaku pasar masih cenderung menahan diri untuk melakukan transaksi jelang beberapa agenda yang akan dilaksanakan pada pekan ini. Dari agenda domestik, pelaku pasar akan mencermati pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang akan dilaksanakan pada Selasa, (17/11/2015).

Menurut Made, adanya peluang penurunan tingkat suku bunga acuan pada pertemuan tersebut seiring dengan laju inflasi yang terkendali serta membaiknya defisit neraca berjalan menyebabkan investor masih akan fokus pada pelaksanaan RDG BI. Sementara itu, data eksternal yang akan dinantikan pelaku pasar adalah data inflasi AS pada Oktober 2015. Adanya tekanan inflasi yang cukup kuat akan menjadi dasar pertimbangan bagi Bank Sentral AS untuk menaikkan Fed Fund Rate pada pertemuan Desember mendatang.

Namun demikian, data penjualan ritel AS pada bulan Oktober yang dirilis pada akhir pekan kemarin menunjukkan bahwa penjualan ritel AS pada Oktober tumbuh 0,1% di bawah estimasi analis. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun nantinya terjadi penaikan tingkat suku bunga di Desember, penaikannya tidak begitu besar. Hal tersebut mendorong tingkat imbal hasil dari US Treasury bertenor 10 tahun turun pada level 2,27% dibandingkan dengan posisi penutupan sebelumnya di level 2,32%.

Adapun secara teknikal, harga surat utang negara (SUN) masih berada di area konsolidasi. Maka, dalam jangka pendek harga SUN akan cenderung mendatar dengan perubahan harga yang tidak begitu besar.

"Dengan kondisi tersebut, kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN di pasar sekunder dengan menerapkan strategi trading jangka pendek, memanfaatkan momentum penaikan harga SUN," kata Made, Senin, (16/11/2015).

Menurutnya, pelaku pasar perlu mewaspadai potensi pelemahan nilai tukar rupiah seiring dengan data neraca pembayaran Indonesia yang kemungkinan hingga akhir 2015 mengalami defisit. Pada 2014 neraca pembayaran surplus sebesar US$15,24 miliar, didorong oleh aliran dana yang masuk ke pasar keuangan.

"Rupiah yang cenderung melemah akan membatasi potensi penaikan harga SUN di pasar sekunder, bahkan akan membuka peluang terjadinya koreksi harga," ucap Made.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper