Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten alat berat PT United Tractors Tbk. (UNTR) memperkirakan pendapatan bersih tahun ini stagnan di kisaran Rp53 triliun menyusul anjloknya lini bisnis yang berkaitan dengan batubara.
Bisnis batubara yang anjlok membuat anak usaha PT Astra International Tbk. (ASII) pesimistis kinerja pendapatan mampu tumbuh dari tahun lalu yang senilai Rp53,14 triliun. Sepanjang Januari-September 2015, perseroan hanya membukukan pendapatan bersih Rp38,3 triliun atau turun 6% dari raihan periode sama tahun lalu.
"Tahun ini mungkin sama dengan tahun lalu, Rp53 triliun," kata Direktur Keuangan Iwan Hadiantoro seusai paparan publik, Senin (9/11/2015).
Perseroan tak dapat mengandalkan penjualan alat berat menyusul lesunya bisnis pertambangan dan perkebunan. Perusahaan bahkan kembali memangkas target penjualan Komatsu dari 2.600 menjadi 2.000 unit atau jauh di bawah tahun lalu Rp3.513 unit.
Perseroan juga tidak dapat berharap pada bisnis kontraktor penambangan dan pertambangan mengingat harga batubara masih terpuruk.
Di sisi lain, segmen konstruksi yang dijalankan oleh PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) belum dapat diandalkan tahun ini mengingat lini bisnis itu belum beroperasi lama setelah anak usaha itu diakuisisi oleh perseroan awal tahun ini.
Bisnis Batu Bara Anjlok, United Tractors (UNTR) Prediksi Pendapatan Stagnan
Emiten alat berat PT United Tractors Tbk. (UNTR) memperkirakan pendapatan bersih tahun ini stagnan di kisaran Rp53 triliun menyusul anjloknya lini bisnis yang berkaitan dengan batubara. n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Gita Arwana Cakti
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
12 jam yang lalu