Bisnis.com, MELBOURNE – Harga minyak kian tertekan setelah produksi dan pasokan minyak Amerika Serikat pada pekan terakhir Oktober menunjukkan peningkatan. Situasi itu akan memperburuk kondisi oversupply minyak yang berarti keseimbangan pasar komoditas energi itu masih jauh.
Pada perdagangan kemarin sampai pukul 17:41 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) terkoreksi 0,24% menjadi US$46,21 per barel, sedangkan harga minyak Brent turun 0,08% menjadi US$48,54 per barel.
David Lennox, analis Fat Prophets, mengatakan dengan angka pasokan yang masih lanjut berada di level tertinggi dan produksi juga terus naik. Kondisi ini mensinyalkan pasar minyak akan semakin tertekan untuk lebih lama lagi.
“Tren limpahan pasokan tampaknya masih akan terus berlanjut,” ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Kamis (5/11/2015).
Kemarin, Energy Information Administration (EIA) melaporkan produksi shale oil Amerika Serikat (AS) pada pekan yang berakhir (30/10) naik 0,52% menjadi 9,16 juta barel per hari dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Adapun, pasokan minyak AS ikut naik 0,59% menjadi 482,81 juta barel.