Bisnis.com, CHICAGO – Harga jagung terancam tertekan setelah United State Department of Agriculture disebut akan menaikkan proyeksi pasokan Amerika Serikat pada tahun ini. Kenaikan pasokan terjadi karena arus permintaan yang melambat.
Pada perdagangan hari ini sampai pukul 18:22 WIB, harga jagung berjangka di Chicago Board of Trade (CBOT) terkoreksi 0,46% menjadi US$3,78 per bushel.
Takuo Nanahara, analis Yutaka Shoji, mengatakan pergerakan harga jagung berjangka akan stagnan cenderung melemah jelang pekan depan. Pasalnya, United State Department of Agriculture (USDA) disebut akan menaikkan proyeksi pasokan jagung pada tahun ini.
“Permintaan yang melambat menjadi alasan departemen pertanian Amerika Serikat (AS) itu meningkatkan proyeksi pasokan,” ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Kamis (5/11/2015).
Kondisi permintaan yang buruk ini membuat sentimen penurunan produksi pada tahun ini gagal mengerek harga jagung lebih jauh. Sebelumnya, produksi jagung pada tahun ini diprediksi turun 0,73% menjadi 13,58 miliar bushel.