Bisnis.com, JAKARTA—Nilai tukar rupiah masih diprediksi akan melemah pada perdagangan Rabu (21/10/2015).
Head of Research NH Korindo Securities Indonesia Reza PrIyambada mengatakan potensi pelemahan rupiah terjadi seiring berlanjutnya pelemahan harga minyak mentah dan sejumlah komoditas.
“Sehingga hal itu memberi kesempatan dolar AS untuk bergerak naik,” ujarnya melalui riset yang dikutip Bisnis.
Kemarin, rupiah ditutup melemah 1,23% atau 166 poin ke level Rp13.683 per dolar AS. Reza menilai pelemahan tersebut terjadi seiring rupiah telah mengalami penguatan tajam pada pekan sebelumnya dan dorongan positif mulai berkurang.
“Adanya rilis kenaikan NAHB housing market index AS sebelumnya yang dibarengi dengan pelemahan laju harga minyak mentah dunia seiring ekspektasi meningkatnya supply memberikan semangat bagi laju US$ untuk dapat menguat dan Rupiah pun terkena imbas negatifnya,” tambahnya.