Bisnis.com, JAKARTA—Nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan melanjutkan pelemahan terbatas pada Selasa (20/10/2015).
Head of Research NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan melemahnya sejumlah data di China seperti laju PDB dan produksi industrial memberi imbas negatif bagi laju mata uang Asia.
Di sisi lain, pelemahan juga ikut terpicu oleh pelemahan harga minyak mentah dunia setelah merespon data-data dari China.
“Dengan pelemahan tersebut, memberikan ruang bagi dolar AS untuk dapat terlihat lebih menguat. Mulai adanya pembalikan arah dikhawatirkan dapat memberikan peluang kembali terjadinya pelemahan,” paparnya dalam riset yang dikutip Bisnis.
Lebih lanjut dia juga mengatakan pelaku pasar diperkirakan kembali melepas rupiah dan beralih ke dolar AS seiring masih kurang baiknya data-data di Asia.
Pada penutupan Senin (20/10/2015), rupiah terpantau terapresiasi 0,17% atau 23 poin ke level Rp13.517 per dolar AS.