Bisnis.com, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,28% ke level 4.534,71 pada perdagangan Senin (19/10/2015).
Adapun rupiah dibuka menguat 0,18% atau 24 poin ke level Rp13.516 per dolar AS pagi ini.
Analis Senior HD Capital Yuganur Wijanarko melihat nilai tukar rupiah yang berada di bawah level Rp14.000 per dolar AS bisa dimanfaatkan investor untuk fokus kepada saham-saham kelompok konglomerat yang berada di lapis kedua, yang mendapat keuntungan dari apresiasi nilai tukar.
“Penguatan rupiah di bawah Rp14.000/US$ memberikan sentimen positif bagi pelaku pasar untuk melakukan akumulasi buy di saham lapis dua yang mempunyai hutang dolar AS cukup banyak terutama di bidang properti,” paparnya dalam riset seperti dikutip Bisnis.
Sementara itu, tim Riset KDB Daewoo Indonesia mengingatkan investor untuk tetap berjaga-jaga dan berada di sidelined sambil mengamati kinerja emiten kuartal III/2015 serta sentimen yang terdapat di pasar.
“Perhatikan pula data ritel, produksi industri, serta PDB China kuartal III/2015 yang akan diumumkan pagi ini,” tuturnya.
Tim riset Mandiri Sekuritas juga mengatakan kondisi pasar saham saat ini berada pada fase bullish. Investor disarankan untuk dapat menambah proporsi pada ekuitas.
“Setiap koreksi yang terjadi dapat dijadikan level sebagai entry poin,” ungkapnya.