Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah perusahaan milik Grup Bakrie yang melantai di bursa segera bertambah seiring rencana PT Graha Andrasentra Propertindo untuk go public dengan nilai Rp300 miliar pada Januari 2016.
Graha Andrasentra Propertindo (GAP) adalah anak usaha PT Bakrieland Development Tbk. (ELTY) dan induk dari PT Jungleland Asia, pengelola theme park Jungleland Bogor.
Direktur ELTY Agus Jayadi Alwie mengatakan GAP lebih banyak mengurus bisnis di segmen recurring incomealias pendapatan berulang, seperti theme park.
Perseroan berniat melepas 10% saham GAP dengan incaran dana sekitar Rp300 miliar. Saat ini, perusahaan properti itu tengah mengurus dokumen yang dibutuhkan sebelum diserahkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). GAP sudah melakukan mini ekspose ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal Oktober.
“Diharapkan 8 Januari sudah listing. Sebagian dananya untuk bayar kewajiban dan lainnya untuk pengembangan bisnis, masing-masing 50%,” papar Agus usai paparan publik, Selasa (13/10/2015).
Meski mengakui kondisi pasar kurang kondusif, dia menyatakan niatan melakukan initial public offering (IPO) akan tetap dilakukan. Alasannya, bisnis GAP berbeda dibandingkan perusahaan properti lainnya sehingga ELTY menilai ada peluang yang bisa diraih.
Beberapa waktu lalu sempat disebutkan bahwa Jungleland Asia-lah yang berniat IPO. Namun, ternyata induk usahanya yang justru memiliki rencana tersebut.
Mengacu pada laporan keuangan ELTY, pada semester I/2015 nilai aset GAP mencapai Rp4,3 triliun dan Jungleland Asia sebesar Rp1,09 triliun.
Termasuk ELTY, setidaknya terdapat sepuluh perusahaan milik Grup Bakrie yang sahamnya sudah diperdagangkan di BEI. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah PT Bakrie and Brothers Tbk. (BNBR), PT Bumi Resource Minerals Tbk. (BRMS), PT Bakrie Telecom Tbk. (BTEL), PT Bumi Minerals Tbk. (BUMI).
Ada pula PT Darma Henwa Tbk. (DEWA), PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG), PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA), PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. (UNSP), dan PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA).