Bisnis.com, JAKARTA- NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) memperkirakan kurs tengah Bank Indonesia nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (28/9/2015) bergerak pada rentang Rp14.680- Rp14.725.
Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada mengatakan maraknya berita negatif masih mewarnai laju rupiah.
“Meski laju rupiah sudah berada di area support, namun laju rupiah masih lebih menyukai testing support dibandingkan technical rebound,” kata Reza dalam risetnya.
Rupiah sudah sangat terlalu undervalue juga tampaknya tidak terlalu dihiraukan. Rupiah lebih menyukai berada di teritori negatif.
“Kenyataan pahit yang dihadapi ialah meski Bank Indonesia mencoba mengintervensi dengan menggelontorkan cadangan devisa hingga Rp65,9 triliun dalam dua bulan terakhir, nilai tukar rupiah masih terus merosot,” kata Reza.
Pidato Yellen pun, ujarnya, juga tidak cukup kuat menahan pelemahan laju rupiah. Padahal telah jelas bahwa Yellen mempertimbangkan kenaikan di akhir tahun ini bukan dalam waktu dekat .
Sebelumnya, ujar dia, harapan akan penguatan rupiah menjadi berkurang sehingga membuat rupiah masih di zona merahnya. Intervensi pasar oleh BI pun tidak akan ada gunanya bila tidak ada upaya perbaikan dari sisi pemerintah.
Intervensi sesaat, tambahnya, hanya akan membuat rupiah menguat sesaat pula. Namun tetap dalam pola tren menurun.
“Sepanjang belum ada kabar positif maka pelaku pasar akan cenderung menjauhi pasar. Meski demikian, tetap mewaspadai sentimen di pasar,” kata Reza.
Dikemukakan rupiah masih harus ekstra keras dalam menemukan momentumnya. Selama tidak ada sentimen positif maupun berita positif, maka laju rupiah pun akan sulit menemukan momentum penguatannya.
Meski demikian, tetap mewaspadai sentimen di pasar. Laju rupiah tertahan di atas target supoport 14.725.
Kurs tengah BI
Tanggal | Rp/US$ |
25 September | 14.690 |
23 September | 14.623 |
22 September | 14.486 |
Sumber:BI, 2015