Bisnis.com, BALIKPAPAN — Musim kemarau yang melanda wilayah Kalimantan Timur akhir-akhir ini turut mempengarui arus bongkar muat kapal tongkang batu bara di Balikpapan.
Wakil Ketua DPC Indonesia Nation Shipowners Association (INSA) Balikpapan, Pulmasi, mengatakan selain merosotnya harga batu bara yang hingga saat ini menjadi komoditas andalan Kaltim, surutnya Sungai Mahakam juga turut mempengaruhi arus bongkar muat kapal tongkang.
“Karena hulu sungai surut, kapal tongkang tidak bisa berlayar. Kalau secara umum, penurunan memang paling dominan disebabkan oleh harga batu bara yang merosot,” jelasnya kepada wartawan, Selasa (15/9/2015).
Dia mengatakan arus bongkar muat kapal tongkang batu bara yang sebelumnya bisa mencapai hingga 70 unit kapal per bulan, saat ini menurun hingga 10 unit kapal per bulan.
“Yang masih lancar arus bongkar muatnya itu perusahaan tambang batu bara yang besar, karena kontrak kerjanya jangka panjang. Kalau yang kecil-kecil jelas menurun drastis,” sambungnya.
Akibat penurunan tersebut, banyak kapal tongkang batu bara yang saat ini menganggur. Tidak beroperasi penuh dan hanya diikat di galangan kapal masing-masing.
“Pengusaha kapal juga terpaksa memutuskan hubungan kerja sebagian karyawannya untuk menutupi biaya operasional. Karena menambatkan kapal saja ada biayanya, sementara aktifitas bongkar muatnya tidak ada.”