1. Siapa Pemilik Batu Hitam Perkasa?
Ingatan publik kemudian melayang ke Probolinggo, Jawa Timur. Di sana, BHP memiliki 5% saham dalam PT Paiton Energy bersama-sama dengan Mitsui & Co. Ltd. (36%), IPM Eagle LLP (45%), dan The Tokyo Electric Power Company Inc (14%).
Kontraktor penghasil listrik swasta (independent power producer/IPP) tersebut menyuplai pasokan setrum bagi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Saat itu, total investasi IPP yang menghasilkan 1.230 Megawatt itu mencapai US$1,2 miliar.
Lantas, adakah hubungan antara Sandiaga Uno, Gedindra, dan Batu Hitam Perkasa? Apabila ditelusuri lebih jauh, tentu ada sebuah benang merah.
Benang merah itu ada pada Prabowo Subianto, kakak kandung Hasyim Djojohadikusumo. BHP merupakan perusahaan batu bara yang dimiliki oleh Hasyim yang juga menjabat sebagai anggota dewan pembina Partai Gerindra.
Saat didirikan, BHP dimiliki PT Catur Yasa atau PT Wahanaputra Aluraya, perusahaan milik keluarga Ginandjar Kartasasmita (33,3%), PT Tirtamas Maju Utama milik Hashim Djojohadikusumo (33,3%) dan PT Swabara Bumi (33,3%)
“Saya mengenalnya [Prabowo Subianto] bukan sebagai politisi, namun sebagai mantan prajurit,” ujar Sandi.
Selama ini, BHP membeli batu bara untuk pasokan ke Paiton Energy dari PT Adaro Indonesia, anak usaha PT Adaro Energy Tbk.