Bisnis.com, MAKASSAR - Emiten tambang milik Grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) memiliki utang jangka panjang yang jatuh tempo tahun ini senilai US$3,57 miliar setara dengan Rp47,48 triliun (Kurs Rp13.300/US$).
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dikutip Jumat (17/7/2015), disebutkan utang jangka panjang pada kuartal I/2015 tersebut lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai US$3,58 miliar.
Total liabilitas jangka pendek Bumi Resources mencapai US$5,29 miliar setara dengan Rp70,35 triliun. Jumlah tersebut melonjak dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$4,93 miliar.
Perusahaan milik pengusaha Aburizal Bakrie ini harus menderita rugi bersih US$344,32 juta setara dengan Rp4,5 triliun pada kuartal I/2015 setelah periode yang sama setahun lalu meraup laba RpUS$349,45 juta.
Pendapatan BUMI melorot menjadi US$10,59 juta pada kuartal I/2015 dari sebelumnya US$19,24 juta. Laba kotor yang dikantongi juga terjungkal menjadi US$9,16 juta dari sebelumnya US$17,32 juta.
Berikut total pinjaman jangka panjang BUMI kepada pihak ketiga:
1. Fasilitas Country Forest Limited 2009 senilai US$1,06 miliar,
2. Surat berharga bergaransi senior II senilai US$700 juta,
3. Fasilitas China Development Bank senilai US$550 juta,
4. Fasilitas Credit Suisse 2010-1 senilai US$405,57 juta,
5. Surat berharga bergaransi senior senilai US$300 juta,
6. Fasilitas Axis Bank Limited 2011 senilai US$130 juta,
7. Fasilitas Credit Suisse 2010-2 senilai US$117,5 juta,
8. Fasilitas Credit Suisse 2014 senilai US$114,31 juta,
9. Fasilitas Ralffeisen Bank International senilai US$80,68 juta,
10. Fasilitas UBS AG 2012-1 senilai US$62,5 juta,
11. Fasilitas Deutsche Bank 2011 senilai US$54 juta,
12. Fasilitas Bank Muamalat US$411.879 (dalam rupiah),
13. Fasilitas Bank Bukopin US$252.812 (dalam rupiah),