Bisnis.com, JAKARTA—Indeks KOSPI terkoreksi setelah 3 hari menguat pada Jumat (3/7/2015). Tambahan anggaran dinilai tidak mampu menahan perlambatan ekonomi Korea Selatan akibat MERS.
Indeks KOSPI hari ini turun 0,14% ke level 2.104,41 pada penutupan perdagangan setelah dibuka naik tipis 0,01% ke level 2.107,51. KOSPI bergerak pada kisaran 2.094,02—2.109,68.
Sebanyak 314 saham menguat, 179 saham melemah, dan 61 saham berakhir di harga yang sama dari 754 saham diperdangangkan di bursa Korea.
Pemerintah Korsel hari ini mengumumkan tambahan anggaran senilai 15 triliun won akan digunakan untuk membantu bisnis yang terdampak wabah MERS.
Anggaran 2,5 triliun won dialokasikan untuk sektor medis dan pariwisata, anggaran 3,1 triliun won untuk membantu usaha kecil membayar gaji pegawai, anggaran 1,2 triliun won untuk membuka lapangan pekerjaan, dan dana kekeringan senilai 0,8 triliun won.
Anggaran perubahan tersebut meningkatkan utang Korsel menjadi 579,5 triliun won atau sekitar 37,5% PDB pada tahun ini. Pemerintah Korsel akan menerbitkan obgliasi tambahan senilai 9,6 triliun won pada 2015.
Bloomberg melaporkan Nomura, perusahaan sekuritas asal Jepang, memproyeksikan ekonomi Korsel tetap melambat meski dibantu stimulus tambahan anggaran.
Ekonomi Korsel diproyeksikan tumbuh lebih rendah dibandingkan dari ekonomi global pada 2015 dan 2016.
Pergerakan Indeks KOSPI
Tanggal | Level | Perubahan |
3/7/2015 | 2.104,41 | -0,14% |
2/7/2015 | 2.107,33 | +0,45% |
1/7/2015 | 2.097,89 | +1,14% |
30/6/2015 | 2.074,20 | +0,67% |
29/6/2015 | 2.060,49 | -1,42% |
Sumber: Bloomberg